Friday, January 5, 2007

Pemuda Bani Tamim Perintis Jalan Imam Mahdi - Perjuangannya Di Awal Kurun



“Allah akan mengutus pada umat ini (umat Rasulullah SAW) di setiap awal 100 tahun (awal kurun) seorang mujaddid (reformer) yang memperbaharui urusan agamanya."

Beruntungnya kita sekarang hidup di awal kurun, yakni di awal kurun ke-15 H, dimana Allah telah menjanjikan di setiap awal kurun (awal 100 tahun) akan datang seorang mujaddid (reformer). Berarti kalau usia kita masih dipanjangkan Allah, tak lama lagi kita akan bertemu dengan mujaddid (reformer) kurun ini. Para mujaddid ini sejak kurun pertama hijrah hingga kini sudah ada sekurang-kurangnya 14 orang semuanya. Mereka termasuk kategori ulama akhirat yang berwatak Rasul. Hanya saja mereka ini mempunyai ciri khusus lainnya yaitu “lahirnya di awal kurun dan mempelopori pembaharuan di kurun itu", maka mereka diberi nama Mujaddid atau reformer.

Siapakah yang disebut dengan mujaddid itu?

Kata tajdid herarti ‘pembaharuan’ atau sekarang populer dengan sebutan reformasi. Sedangkan Mujaddid bererti pembaharu atau reformer. Apakah yang diperbaharuinya? Syariat Islam ? Sekali-kali tidak. Memperbaharui syariat semata-mata tugas Rasul. Sedangkan Mujaddid berperan dalam memperbaharui teknik/uslub/metode untuk melaksanakan syariat tersebut yang disesuaikan dengan perkembangan zaman. Namun syariatnya tetap syariat yang di bawa oleh Rasulullah SAW sebagai sayyidil mursalin (penutup bagi segala Rasul).

Mengapa mereka perlu memperbaharui urusan agama, sedangkan agama Islam sudah sempuma di tangan Rasulullah SAW semenjak turunnya surat Al Maidah ayat 3.

Untuk menghindari kekeliruan perlulah dipahami apa maksud pembaharuan itu. Yaitu bukan bermaksud mengubah ‘atau menambah sesuatu ke dalam ajaran Islam yang telah termaktub lengkap dalam Al Qur’an dan Sunnah Rasulullah. Para Mujaddid bukan membuat ajaran-ajaran baru yang berbeda dengan ajaran Islam asal yang dibawa oleh Rasulullah, Bapak Mujaddid itu.

Apa yang diperbaharui oleh para mujaddid tentang agama ini ialah dari sudut pengamalan Islam oleh orang-orang di zaman beliau dilahirkan. Kita harus memahami bahwa